L o a d i n g
W

orkshop Eco Campus, Memilah Sampah Wujud Cinta Lingkungan



Untag Surabaya bersama EQWIP Hubs mengadakan workshop Eco Kampus bertemakan "Memilah Sampah Wujud Cinta Lingkungan" pada hari Senin 09/04/2018. Acara ini dinarasumberi oleh Dra. Noorshanti Sumarah M.,I., Kom. Dosen Untag pengamat lingkungan dan Ir Chalid Buchari dari Dinas Kebersihan Pemkot Surabaya.

Acara yang diadakan di Meeting Room Untag Surabaya ini mengundang perwakilan semua Unit dari Untag, termasuk Kantin karena berperan besar dalam menjaga lingkungan kampus. Ir. Bantot Sutriono, M.Si selaku ketua Panitia Eco Kampus dalam sambutannya menyampaikan, di Untag ini perlu wadah untuk mewujudkan Eco Campus, tidak akan berhasil tanpa dukungan semua unit di Untag Surabaya.

"Kita harus membuat Untag Surabaya sebagai Pelopor Eco Campus, Eco kampus bergantung pada habit lingkungan termasuk listrik, air dan sampah" katanya. Lebih lanjut Beliau menjelaskan penggunaan listrik di Untag Surabaya ini sangatlah besar. Listrik dan Air perlu dihemat. Gedung Fakultas Teknik yang sedang dalam tahap pembangunan ini dirancang hemat daya karena menggunakan panel panel surya.

Bapak Chalid menjelaskan bahwa kualitas lingkungan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Contohnya seperti kota Surabaya ini, Saya dengan Bu Shanti berkeliling mengadakan lomba-lomba setiap tahunnya dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan. Salah satu kriterianya adalah pemilahan sampah" terangnya.

Masyarakat Surabaya sudah sadar, turut menjaga lingkungan, kota ini milik kita bersama, memilah sampah bukan cuma tugas tukang sampah. "Surabaya sudah terkenal di Dunia untuk masalah lingkungannya. Saat ini Bu Risma di undang ke Istanbul untuk memamerkannya" lanjut Beliau.
Narasumber selanjutnya Ibu Shanti mengingatkan bahwa Untag Surabaya sudah pernah menjadi juara 2 Eco Campus tahun 2016"Prestasi ini harus dilanjutkan" ucapnya. Sarana-sarana lingkungan dinilai tinggi.

Undang-undang pun sudah menjelaskan bahwa kita harus bertanggung jawab atas pengelolaan lingkungan yang di tinggali. "Kita ini meminjam lingkungan pada anak cucu kita, maka kita harus kembalikan dalam keadaan bersih! Mulai dari sekarang, dimana saja." kata Beliau.

Sampah-sampah yang dibuang menumpuk di TPA, dengan memilah-milah sampah organik maupun non organik, sampah di TPA akan berkurang. Terdapat 3 langkah untuk mengelola sampah yaitu Reduce yang berarti mengurangi penggunaan plastik-plastik dan sebagainya, Reuse yaitu menggunakan kembali, dan Recycle sampah dapat di daur ulang menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual. "Kita juga dapat melakukan penghijauan, tidak ada lahan bukan menjadi alasan. Bisa menggunakan verticultur, menanam gantung menggunakan pot dll" tutup Beliau.

Tags :