L o a d i n g
S

istem Pendeksi Parasit Malaria


Ibu Dwi Harini Sulistyawati S.ST., M.T. dan anggotanya Luvia Friska Narulita S.ST., M.T., membuat penelitihan yang berjudul “Deteksi Parasit Malaria pada Sediaan Darah Tebal”. Penelitian di bidang informatika dan kesehatan ini berhasil di danai oleh Ristekdikti.

Ibu Dwi Harini menyampaikan, selama ini cara mendeteksi orang terjangkit penyakit malaria atau tidak, masih sangat subjektif. Yaitu hanya dokter ahli yang tahu setelah melihat hasil preparat darah yang dilihat melalui mikroskop. Apalagi didaerah seperti Papua, orang yang akan memeriksakan diri kerumah sakit saja aksesnya susah.

“Disitu Saya mengusulkan untuk membuat sebuah sistem yang dapat mendeteksi parasit malaria. Jadi ketika ada orang yang mempunyai gejala-gejala yang mirip atau diduga terkena malaria mereka sudah tidak perlu lagi menunggu dokter untuk mengetahuinya. Penyakit malaria harus segera ditangani ketika terdeteksi parasit, jika tidak akan berakibat fatal” kata Ibu Dwi Harini saat diwawancarai di Fakultas Teknik Untag Surabaya Senin (29/01/2018).

Pada penelitian-penelitian sebelumnya hasil citra parasit dari preparat mikroskop membutuhkan pemotongan (crop) terlebih dahulu. Tetapi sistem yang diusulkan oleh Ibu Dwi Harini dan Ibu Luvia ini, bisa langsung memproses hasil citra dari preparat tanpa di crop.

“Penelitian itu tidak harus sesuatu yang sangat kompleks. Kita dapat membuat sistem yang bermanfaat dari hal-hal kecil di sekitar kita yang tidak terpikirkan oleh orang lain. Poin penelitian sangat tinggi kalau sisi manfaatnya sangat besar” ungkap Ibu Dwi Harini

Akhir wawancara Beliau mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Kedokteran Unair Surabaya tempat dimana data diambil, Dr Sugintam ahli parasit di Fakultas Kedokteran Unair Surabaya, Ristekdikti yang mendanai penelitianya serta LPPM yang sudah dengan sabar membimbing dari awal.