Penggunaan Kulit Telur Sebagai Tambahan Dalam Campuran Beton
Ibu Nurul Rochmah, ST, MT, M.Sc. dan anggotanya Ir. Bantot Sutriono,M.Sc. Dosen Teknik Sipil Untag Surabaya membuat penelitian mandiri yang berjudul “Penggunaan Kulit Telur Sebagai Tambahan Dalam Campuran Beton”. Jurnal penelitian tersebut akan terbit di Nova penerbit jurnal Internasional pada bulan Juli 2018.
Terdapat berbagai macam campuran beton seperti pasir, kerikil, semen, air dan serta zat campuran lainnya. Karena pertumbuhan industri konstruksi, permintaan untuk beton telah meningkat. Produksi beton telah meningkat, yang berarti biaya produksi beton semakin tinggi. Untuk mengurangi biaya produksi beton, sangat penting untuk memperkenalkan bahan alternatif.
“Penelitian sebelumnya menunjukkan, memungkinkan untuk menggunakan bahan-bahan daur ulang untuk mengganti beberapa komponen tradisional dalam campuran beton. Salah satunya adalah kulit telur, dari pada bahan kimia yang membutuhkan biaya, dapat digunakan kulit telur, kulit telur juga mengurangi limbah lingkungan” terang Ibu Nurul saat di wawancarai di ruang GPM hari Jumat 23/02/2018.
Sekitar 95% dari kulit telur adalah kalsium karbonat berat 5,5 gram. Kulit telur rata-rata berisi sekitar 0,3% magnesium, phosporous, natrium, seng, pottasium, besi, tembaga dan mangan. Dapat disimpulkan bahwa kulit telur akan meningkatkan kekuatan matriks stabil semen rata-rata 35%
Lebih lanjut Ibu Nurul menjelaskan, penelitian sebelumya telah diuji empat persentase kulit telur sebagai bahan campuran beton yaitu 0%, 5%, 10% dan 15%, ternyata hasil yang maksimal adalah 5%.
Penelitian ini mencoba menyelidiki lebih detail campuran optimal antara 0%, 2%, 3%, 4% dan 5% campuran kulit telur dalam beton. Kulit telur dipanaskan terlebih dahulu, kemudian dihaluskan menjadi serbuk sebelum di campur. Hasil dari penyelidikan ini menunjukkan beton mengakuisisi maksimum dalam kekuatan tekan di 4%.
“Dalam pengerjaan penelitian campuran beton ini, Saya sangat berterima kasih pada prodi Teknik Sipil Untag Surabaya yang telah menginzinkan pemakaian laboratorium dan alat-alatnya sampai penelitian ini selesai” tutup Beliau