L o a d i n g
O

PTIMASI FASILITAS PELAYANAN BONGKAR MUAT DI PELABUHAN PERIKANAN BAWEAN



Pelabuhan merupakan sarana penghubung pergerakan barang yang memiliki peranan penting dalam pengembangan perekonomian suatu daerah. Pengoptimalan pelabuhan seperti Tugas Akhir Luhur Agung Budiman mahasiswa teknik sipil Untag Surabaya ini dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja pelayanan.

Mahasiswa dengan IPK 3,69 ini berhasil menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Optimasi Fasilitas Pelayanan Bongkar Muat di Pelabuhan Perikanan Bawean”. Diapit 2 pelabuhan umum membuat Pelabuhan Perikanan Bawean Gresik sangat strategis untuk para kapal ikan yang akan menyandarkan kapalnya maupun aktivitas bongkar muat.

Luhur menjelaskan bahwa potensi disana sangat besar dalam bidang hasil lautnya, tetapi fasilitasnya masih kurang, sedangkan di Surabaya sudah banyak pelabuhan yang bagus, itulah yang membuat Luhur ingin terjun langsung ke Bawean menelitinya. Pada saat puncak musim menangkap ikan sekitar bulan September sampai November dermaga yang dibutuhkan masih kurang. “Sebenarnya dermaga sudah panjang tetapi masih terjadi antrian, jadi siklus dari antrian bagaimana mereka melayani per server masih kurang. Server itu seperti gerbang tol atau pintu masuknya kapal untuk bongkar muat. Tidak hanya sistemnya saja yang kurang, ternyata banyak fasilitas pendukung yang rusak misalnya tempat pelelangan ikan disana ada 2, tetapi yang berfungsi hanya 1. Hal ini mengakibatkan kualitas dari ikan rusak dan harganya pun turun” terangya saat diwawancarai di Fakultas Teknik hari Selasa 4/9/2018.

Pelabuhan Perikanan Bawean memiliki 6 server untuk mengatasi kedatangan kapal dalam satu tahun, sedangkan untuk musim puncak tangkap ikan disediakan 13 server. Akan tetapi dengan adanya jumlah server tersebut masih banyak antrian dalam setiap server, oleh karena itu dilakukan analisa penyediaan server optimum di tahun 2015 – 2017 yang nantinya digunakan untuk mengetahui apakah server yang disediakan pihak pelabuhan sudah mencukupi atau belum dengan batas waktu optimasi pelayanan kapal di dermaga Pelabuhan Perikanan Bawean.

Menurut mahasiswa angkatan 2014 ini, untuk mengoptimalkan jumlah server maka dilakukan perhitungan optimasi berdasarkan ramalan di tahun 2018. “Optimasi penyediaan server Saya hitung menggunakan teori antrian yang saya ambil dari buku dosen pembimbing Saya Ir. Harry Moetriono, M.Sc, dimana nilai c (server) ditentukan berdasarkan rata - rata tingkat pelayanan efektif sistem harus lebih besar dibandingkan rata - rata tingkat kedatangan” jelasnya

Adapun hasil dari perhitungan supaya pelayanan dapat maksimal dari 3 tahun terakhir yaitu: pada tahun 2015, penyediaan server di pelabuhan perikanan bawean pada bulan januari – desember sebanyak 6, penyediaan server di pelabuhan perikanan bawean pada musim paceklik pada bulan mei sebanyak 4, penyediaan server di pelabuhan perikanan bawean pada musim puncak tangkap ikan pada bulan september sebanyak 14. Pada tahun 2016 penyediaan server di pelabuhan perikanan bawean pada bulan januari – desember sebanyak 8, penyediaan server di pelabuhan perikanan bawean pada musim paceklik pada bulan Desember sebanyak 3, penyediaan server di pelabuhan perikanan bawean pada musim puncak tangkap ikan pada bulan oktober sebanyak 20. Pada tahun 2017 penyediaan server di pelabuhan perikanan bawean pada bulan januari – desember sebanyak 8, penyediaan server di pelabuhan perikanan bawean pada musim paceklik pada bulan Januari sebanyak 3, penyediaan server di pelabuhan perikanan bawean pada musim puncak tangkap ikan pada bulan Oktober sebanyak 16.

Dari perhitungan tersebut maka dapat dilakukan ramalan atau prediksi untuk pengoptimalan server, menggunakan metode moving average. Kemudian di hitung tingkat optimum jumlah server dengan teori antrian sistem pelayanan ganda. Hasilnya adalah untuk satu tahun dibutuhkan 7 server, pada musim paceklik dibutuhkan 3 server dan pada musim puncak tangkap ikan dibutuhkan 17 server.

“Saya berharap penelitian yang dikerjakan selama 2 bulan ini dapat bermanfaat dan digunakan oleh pihak pelabuhan Bawean, karena kebanyakan mahasiswa hanya meniliti kapal saja, baru Saya yang meneliti tentang pelabuhan. Saya berterima kasih pada Fakultas Teknik, dari SMA saya yang tidak tahu menjadi tahu teknik sipil seperti apa, disini dosennya sangat membantu sekali, karena tidak hanya menjadi dosen tetapi mengikuti proyek-proyek yang dapat menambah wawasan mahasiswanya” tutupnya

Tags :