L o a d i n g
M

AHASISWA TEKNIK INDUSTRI ASAL PAPUA BERHASIL MENDAPAT PREDIKAT TUGAS AKHIR TERBAIK


Fransiskus Madai Mahasiswa Teknik Industri Untag Surabaya angkatan 2014 telah menyelesaikan tugas akhirnya. Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Kecelakaan Kerja Pada Karyawan di Devisi Kapal Niagara (DKN) PT. PAL Indonesia (Persero) Surabaya" tersebut dinilai sebagai salah satu tugas akhir terbaik oleh para dosen.

Fransiskus lahir pada 02 April 1990 di Bilogai Papua. Putra dari Alm. Titus Madai dan Alm. Dominika Mote ini bersekolah di Bilogai dari SD sampai SMA, kemudian melanjutkan studi S1 di jurusan Teknik Industri Untag Surabaya. Sesuai dengan pesan terakhir Alm. Ayahnya  sebelum meninggal yang mengatakan “jangan kuliah di Papua, tetapi harus di luar papua”. Meskipun bermodalkan dana yang minim Fransiskus berusaha bekerja paruh waktu untuk membiayai kuliahnya sampai dia dapat lulus dan akan wisuda awal Maret 2018 ini.

“Sebenarnya tidak terpikirkan bahwa tugas akhir saya ini banyak di puji oleh para dosen. Saya hanya ingin menganalisa keselamatan dan kecelakaan kerja. Setelah melihat kondisi perusahaan dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing saya Dr. Ir. Sajiyo, M.Kes., akhirnya dibuatlah judul tersebut” ungkap Fransiskus.

Setelah proposalnya diterima bagian SDM PT. PAL Indonesia, Fransiskus langsung memulai penelitianya selama 1 bulan. Dari data laporan penyelidikan kecelakaan di PT. PAL Indonesia (Persero) pada Divisi Kapal Niaga (DKN) periode 2015-2016, tahun 2015 telah terjadi 13 kecelakaan kerja dan 3 kerusakan barang atau material.  Pada tahun 2016 terjadi 6 kecelakaan kerja dan 3 kerusakan barang atau material.

“Kejadian kecelakaan yang paling sering terjadi pada karyawan adalah kebakaran saat pengelasan (luka bakar) 35,29% dan luka robek 50,00%” jelas Fransiskus saat di wawancarai hari selasa (07/02/2018).

Dari diagram pareto, dapat dianalisa kecelakaan apa saja yang paling sering terjadi serta penyebab terjadinya. Menurut Fransiskus, penyebab kecelakaan yang sering terjadi adalah kurangnya pengawasan, karyawan kurang diingatkan pentingnya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), kurangnya rambu-rambu kerja, serta SOP yang perlu di revisi.

Fransiskus mengharapkan pihak manajemen atau perusahaan dapat menangani secara serius dampak atau faktor penyebab dari kejadian kecelakaan tersebut agar dapat meminimalisir kecelakaan kerja selanjutnya. Sehingga diharapkan semua karyawan akan kerja dengan selamat,  nyaman dan tidak ada kerugian material.