L o a d i n g
A

plikasi Mobile Untuk Reduksi Stres Penderita Diabetes



Indonesia termasuk salah satu Negara terbesar yang terjangkit diabetes
, Efek yang ditimbulkan diabetes bisa sangat parah hingga menimbulkan seseorang kehilangan nyawanya. Penyebabnya selain makanan, juga bisa ditimbulkan oleh stres.

Dari permasalahan tersebut, Enny Indahsyah S.ST., M.T., M.Sc., dosen teknik informatika Untag Surabaya membuat penelitian Pengembangan Aplikasi Mobile Untuk Reduksi Stres Penderita Diabetes dengan Memanfaatkan Strategi Coping dan Dukungan Sosial” melalui program Penelitian Program Pemulanya (PDP) yang didanai oleh Ristekdikti.

“Aplikasi ini sudah selesai 100%, Saya membuat aplikasi android ini supaya penderita diabetes tidak bertambah parah dengan mereduksi tingkat stresnya. Terkadang orang yang sakit itu tahu kalau dia sakit, tetapi acuh pada penyakitnya dan juga jika stresnya sudah tinggi orang bisa melakukan hal yang negatif. Aplikasi ini diracang sangat user friendly jadi semua umur dapat menggunakannya” terang Ibu Enny.

Lebih lanjut Ibu Enny menjelaskan beliau juga bekerja sama dengan dosen psikologi Untag Surabaya Aliffia Ananta, S.Psi, M.Psi sebagai anggota penelitiannya untuk membuat strategi Coping dan dukungan sosial untuk penderita diabetes. Strategi coping adalah pemberian nasehat-nasehat untuk menguatkan orang diabetes misalnya mengusulkan makanan dan minuman yang direkomendasi. Aplikasi ini juga dapat mengetahui tingkat stres penggunanya dengan alat ukur yang disebut DASS (Depression Anxiety Stress Scales) seperti kuesioner yang kemudian di oleh menggunakan aplikasi android tersebut.

“Kami sudah mengambil beberapa data pasien di puskesmas Cerme Gresik, daerah tersebut merupakan daerah pedesaan. Perbedaan orang desa dan kota adalah mobilitas dan tingkat stres lebih tinggi orang kota. Setelah menggunakan aplikasinya ternyata rata-rata tingkat stresnya normal khsusnya untuk orang yang sudah tua, mereka hanya berpikiran jika sakit ya minum obat, begitu. Beberapa penyebab stres misalnya macet, pekerjaan yang berat dll, orang desa jarang mengalami seperti ini” tambahnya

Aplikasi ini dibuat interaktif, artinya sesama user yang sudah mendaftar dalam aplikasi ini bisa berkomunikasi tanya jawab serta terdapat dokter dan psikolog untuk konsultasi. Mereka bisa sharing keluhan dan saling memberi dukungan dan motivasi pada pasien. Beliau mengharapkan penelitian ini bisa dikembangkan untuk mengambil data di masyarakat perkotaan yang lebih kompleks, walaupun sudah tua tetapi mobilitasnya tinggi.

Ibu Enny mengucapkan terima kasih kepada DRPM Kemenristekdikti dan Untag Surabaya memberikan hibah serta membantu pengerjaan aplikasi ini, semoga aplikasi ini bermanfaat untuk penderita diabetes di Indonesia.

Tags :