L o a d i n g
A

dakan Workshop Machine Learning & Deep Learning, Emil Dardak : Saya Sangat Mengapresiasi Untag Sura


Program Studi (Prodi) Teknik Informatika UNTAG Surabaya bekerjasama dengan Direktorat Sistem Informasi (DSI) YPTA Surabaya, Machine Learning ID serta Center of Data Science (CDS) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menyelenggarakan Fullday Workshop bertajuk Machine Learning & Deep Learning: The Fundamentals. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari (2-3/11) itu terselenggara di Graha Wiyata lantai 9 UNTAG Surabaya dan dihari oleh ratusan peserta baik mahasiswa UNTAG Surabaya hingga umum.

“Saya hadir disini karena salut, hampir satu tahun jadi Wakil Gubernur baru kali ini ada seminar mengenai machine learning dan deep learning. Makanya ini luar biasa, dan saya bela-belain menyempatkan hadir,” ujar Emil Elestianto Dardak, Wakil Gubernur Jatim saat menjadi keynote speaker pada Fullday Workshop, Minggu (3/11).

Pada kedatangannya ini, Emil berharap mampu bersinergi bersama untuk mensejahterakan Jawa Timur. Menurutnya, dibutuhkan sinergi antara Pemprov Jatim dan juga civil society seperti Perguruan Tinggi, Akademisi, Dunia Usaha dan Praktisi dalam mengembangkan ekonomi. “Membangun sebuah wilayah itu tidak hanya dengan APBD. Saya berharap Pemprov dapat bersinergi,” paparnya.

Dalam pemaparannya, Emil mendefinisikan kecerdasan buatan sebagai kemampuan untuk bisa melakukan sesuatu atau intellectual function yang dilakukan tidak oleh manusia. “Machine Learning merupakan salah satu bentuk paling advance dari Artificial Intelligent (AI),” tuturnya. Mantan Bupati Trenggalek itu kemudian mengaitkannya dengan Revolusi Industri 4.0. Dijelaskannya, ada 3 kekuatan yang mewarnai perkembangan Revolusi Industri ke-4 itu, yakni computing, digitalisasi dan connectivity atau konektivitas. “Dari sana akhirnya muncullah revolusi industri 4.0,” sambungnya.

Untuk menguasai Revolusi Industri, Emil menjelaskan butuhnya kecerdasan buatan atau AI. “Salah satu bentuk AI yang paling potensial adalah machine learning,” tukas Emil. Machine learning sendiri adalah metode yang digunakan untuk membuat program yang bisa belajar dari data. Sehingga program mampu belajar sendiri dengan mempelajari pola dari contoh-contoh yang dianalisa. Sedangkan deep learning adalah algoritma yang digunakan dalam sebuah kecerdasan buatan karena mampu mengurangi beban pemograman yang eksplisit.

Dalam akhir pemaparannya, Emil mengatakan, “Ini adalah privilage untuk UNTAG sebagai yang pertama kita utamakan pada program kita untuk machine learning.” Hal tersebut, akunya, sebagai wujud apresiasinya terhadap Kampus Nasionalis ini. Selain itu juga untuk menunjukkan bukti keseriusan Pemprov dalam penerapan machine learning. “We will do whatever it takes supaya Jatim menjadi terdepan dalam menerapkan machine learning dan deep learning,” pungkasnya. (ua/ze)